fbpx

MiiTel

Marketing ala Picasso vs Van Gogh

Marketing Ala Picasso vs Van Gogh

3 Minutes Read

Pablo Picasso dan Vincent van Gogh adalah dua seniman lukis terkenal dunia. Keduanya menjadi ikon dengan pengaruh karya-karyanya. Namun, nama Picasso berhasil lebih dikenal masyarakat luas hingga awam. Ia pun menjadi seniman yang sukses dan kaya. Sementara Van Gogh meninggal dalam kemiskinan, dan baru mendapat rekognisi. yang ia pantas dapatkan, setelah tiada.

Apa perbedaannya? Jawabannya adalah Picasso menggunakan ilmu marketing dalam memasarkan nama dan karya-karyanya.

Marketing ala Picasso versus Van Gogh adalah cerita klasik dan menarik tentang perbandingan “brand” yang menerapkan ilmu marketing dan penjualan, dengan yang tidak benar-benar melakukannya.

 

Inovatif, Branding, dan Networking

Picasso (Spanyol, 1881-1973) adalah seorang seniman cerdas yang aktif bersosialisasi. Dia memasarkan namanya dengan memperluas jejaring pertemanan dengan berbagai kalangan. Picasso melakukan networking!

Ia berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang membuatnya semakin dikenal. Ia terlibat dalam berbagai gerakan seni, seperti surealisme, ekspresionisme, dan kubisme.

Selain membuat lukisan berupa potret, ia juga melukis isu-isu sosial, politik, kepedulian perang, revolusi, dan perdamaian, yang menarik simpati dan menambah daya tarik serta kredibilitasnya.

 

Selera Pasar

Picasso juga seorang yang inovatif. Ia bereksperimen dengan berbagai teknik, bahan dan media melukis. Seperti kolase, keramik, patung. Dan mengubah gaya lukisannya sesuai dengan perkembangan zaman atau selera pasar.

Ia juga melakukan pameran-pameran karya berkolaborasi dengan seniman-seniman lain.

Saat ia sudah memiliki nama, Picasso membuat pameran seninya sendiri dengan mengundang nama-nama populer, tokoh-tokoh, bahkan walikota, yang membuat pamerannya dikunjungi orang-orang yang berminat membeli mahal karyanya.

Picasso melakukan apa yang dilakukan oleh brand-brand masa kini dengan event dan branding. 

Sebaliknya, Van Gogh (Belanda, 1853-1890) adalah seorang seniman yang tak menerapkan ilmu marketing. Ia adalah seorang produsen yang tak maksimal dalam memasarkan nama dan produknya. Sehingga, konon, ia hanya bisa menjual satu lukisannya dengan harga rendah.

Bayangkan dengan harga lukisan Van Gogh saat ini yang mencapai milyaran, bahkan lebih.

 

Kesimpulannya adalah Picasso adalah seseorang yang melakukan ilmu marketing dan strategi penjualan. Pertanyaannya adalah, dari keduanya, yang mana kah kita? Picasso atau Van Gogh?

ARTIKEL

5 Metode Meningkatkan Closing Rate (Part 3A) - Telescript Trick

5 Metode Meningkatkan Closing Rate (Part 3B) Metode Pacing

5 Metode Meningkatkan Closing Rate (Part 4) - Final Conclusion

5 Metode Meningkatkan Closing Rate (Part 2) - Emosional dan Silent Closing

Apa itu VoIP? 6 Alasan Pebisnis Harus Tahu

WEBINAR