fbpx

MiiTel

7 Tips Cold Calling untuk Menarik Minat Pelanggan

7 Tips Cold Calling untuk Menarik Minat Pelanggan​

Asian call center team, customer service, telesales in formal suit wearing headset or headphone talking with customer in modern office

Apa itu Cold Calling?

Cold calling adalah teknik sales yang dilakukan dengan cara menghubungi calon pelanggan potensial untuk pertama kalinya. Teknik ini bertujuan untuk menarik minat calon pelanggan pada produk atau layanan yang ditawarkan. 

Cold calling menjadi salah satu teknik sales yang efektif, khususnya dalam bisnis B2B. Contoh suksesnya adalah pendiri Uber, Travis Kalanick, yang memulai bisnisnya dengan melakukan cold call ke perusahaan limousin.

Meskipun demikian, cold calling sering dianggap sebagai teknik sales yang menantang. Menurut riset dari LinkedIn, hanya kurang dari 2% cold calling yang berhasil dikonversi menjadi pertemuan. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui bagaimana melakukan cold calling yang berkualitas.

Bagaimana Cara Melakukan Cold Calling dengan Efektif?

  • Lakukan Riset tentang Calon Pelanggan

Sebelum melakukan cold calling, lakukan riset terkait calon pelanggan yang akan Anda hubungi. Ketahui tentang profil dan latar belakang mereka, kebutuhan yang mereka miliki, serta masalah yang sedang mereka hadapi. Informasi ini akan membantu Anda menyesuaikan pendekatan dan penawaran yang relevan.

  • Tentukan Waktu yang Tepat

Menurut riset dari MiiTel, waktu terbaik melakukan cold calling adalah hari Selasa pada pukul 9 pagi atau pukul 4 sore. Meski demikian, hal tersebut tentu akan menyesuaikan kembali dengan target pelanggan Anda. Dengan menggunakan MiiTel, Anda dapat memanfaatkan fitur Heatmap untuk mendapatkan database terkait waktu terbaik untuk melakukan panggilan pada pelanggan Anda.

  • Perkenalan Singkat dan Pendekatan Personal

Anda hanya memiliki sedikit waktu untuk meyakinkan pelanggan agar bersedia melanjutkan percakapan. Oleh sebab itu, lakukan percakapan dengan pendekatan personal, serta fokuslah pada persoalan atau apa yang dibutuhkan pelanggan. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan pertanyaan terbuka untuk membangun interaksi.

Contoh: 

“Selamat pagi, Bapak Rian. Saya Rika dari perusahaan XYZ. Saya menghubungi Bapak setelah mendengar bahwa Bapak baru saja memulai bisnis baru. Saya ucapkan selamat dan sukses untuk bisnis baru Bapak. Saya juga mendengar Bapak sedang menghadapi kendala dalam mempromosikan bisnis baru tersebut. Apakah Bapak bisa menjelaskan kendala seperti apa yang sedang Bapak hadapi? Sebagai perusahaan di bidang pemasaran, kami senang membantu dan memberikan solusi terbaik untuk Bapak.”

  • Bersikap Simpatik dan Berikan Solusi

Tawarkan solusi yang spesifik dan relevan yang bisa diberikan perusahaan Anda. Jelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami dan bersikap simpatik. Untuk lebih meyakinkan, ceritakan juga bagaimana success story pelanggan Anda yang lain.

Contoh: 

“Saya paham bagaimana kesulitan yang Ibu alami, tentu sangat melelahkan jika harus mengurus bisnis seorang diri. Kebetulan perusahaan kami memiliki layanan X,  yang bisa membantu Ibu dalam menjalankan bisnis melalui internet. Tahun ini, 70% pelanggan kami berhasil meningkatkan penjualan mereka hingga sebesar Y% dalam waktu 3 bulan.”

  • Lakukan Tindak lanjut yang Konkret

Sebelum menyelesaikan cold calling, jangan lupa untuk mengajak pelanggan melakukan tindak lanjut yang konkret. Anda dapat meminta alamat email mereka untuk mengirimkan informasi lebih lanjut, promosi, atau tawaran demo gratis. Anda juga bisa menjadwalkan pertemuan lanjutan dengan calon pelanggan. 

Contoh:

“Apakah saya bisa mendapatkan alamat email Anda? Saya akan mengirimkan informasi lengkap dan panduan penggunaan sistem kami.”

“Jika Anda ingin berdiskusi lebih lanjut, saya dapat menjadwalkan pertemuan singkat untuk mendemonstrasikan sistem secara langsung.”

  • Melakukan Evaluasi

Melakukan evaluasi adalah langkah penting untuk meningkatkan peluang keberhasilan pada panggilan selanjutnya. Salah satu cara melakukan evaluasi cold calling adalah dengan fitur Speech Analysis dari MiiTel. Fitur tersebut dapat menganalisis dan menilai performa setiap percakapan tim Anda dengan klien. Data analisis tersebut juga dapat Anda dan tim Anda manfaatkan untuk melakukan self-coaching.

  • Jangan Takut pada Penolakan

Penolakan adalah hal biasa dalam teknik cold calling, namun dengan melakukan cold calling yang efektif dan berkualitas, Anda dan tim tetap dapat memanfaatkan percakapan tersebut untuk mendapatkan feedback langsung dari calon pelanggan. Jadikanlah penolakan sebagai kesempatan untuk belajar dan memperbaiki pendekatan Anda di masa mendatang.

Mari sebarkan inspirasi, bagikan artikel ini sekarang!

Artikel Terkait

5 Strategi Komunikasi Digital Sales B2B dengan Klien

5 Strategi Komunikasi Digital Sales B2B dengan Klien

voip adalah

5 Tanda Perusahaan Anda Perlu Beralih ke VoIP

Inside Sales: Metode Penjualan Efektif di Era Digital, Pebisnis Wajib Tahu!

Inside Sales: Metode Penjualan Efektif di Era Digital, Pebisnis Wajib Tahu!