fbpx

MiiTel

Discovery Call Checklist Penting yang Perlu Anda Ketahui

discovery call adalah

Discovery call adalah percakapan awal antara tim sales dengan calon pelanggan setelah mereka menunjukkan ketertarikan pada produk atau layanan Anda. Tujuan utamanya adalah menggali kebutuhan, tantangan, dan tujuan mereka untuk menentukan apakah solusi yang Anda tawarkan cocok bagi mereka. 

Discovery call yang efektif sangat penting dalam menentukan apakah komunikasi tersebut akan berkembang lebih jauh pada tahap penjualan. Inilah saat kesan pertama tercipta dan peluang mulai dikenali.

Checklist discovery call membantu proses lebih terarah dengan memastikan poin-poin penting tidak terlewat. Ini membuat tim sales lebih fokus, percaya diri, dan efektif dalam menggali informasi. Siap menerapkannya? Yuk, kita bahas checklist-nya!

Table of Contents

Discovery Call Checklist Sederhana untuk Anda

Berikut tahapan-tahapan utama yang perlu Anda masukkan dalam discovery call checklist. Implementasi checklist ini akan jauh lebih mudah dan efisien bila Anda mengintegrasikannya dengan pendekatan yang terstruktur seperti Sandler System

1. Persiapan sebelum panggilan

Langkah pertama adalah riset. Jangan pernah masuk ke dalam panggilan tanpa mengetahui siapa prospek Anda. Kunjungi profil LinkedIn mereka, telaah website perusahaan mereka, dan cari tahu berita terbaru tentang bisnis mereka.

Persiapan sebelum panggilan penting karena hal ini membuat Anda terlihat profesional dan invested. Dengan informasi awal, Anda bisa membuat pertanyaan yang lebih relevan dan membuka ruang untuk percakapan yang bermakna.

2. Sales call opening lines

Mulailah panggilan dengan perkenalan yang alami dan hangat untuk membangun hubungan dengan prospek.

Sebagai contoh, Anda bisa membuka percakapan dengan:

“Halo, [Nama Prospek], saya [Nama Anda] dari [Perusahaan Anda].” Saya lihat Anda sempat mengunduh eBook kami tentang [Topik], dan ingin tahu apakah informasi tersebut membantu.” 

Pendekatan yang ramah seperti ini sangat berguna karena dapat membangun suasana yang positif dan mendorong prospek untuk lebih terbuka. Hindari terdengar seperti membaca skrip dan tunjukkan bahwa Anda benar-benar peduli, bukan hanya ingin menjual.

3. Alur pertanyaan kualifikasi

Setelah membangun hubungan awal, langkah berikutnya adalah mengajukan pertanyaan kualifikasi yang terbuka dan mendalam untuk memahami kebutuhan, tantangan, serta tujuan prospek. Contoh pertanyaan seperti “Apa fokus utama tim Anda saat ini?”, “Hambatan apa yang menghalangi pertumbuhan bisnis Anda?”, atau “Siapa yang memiliki peran dalam pengambilan keputusan pembelian?” sangat berguna untuk menggali informasi penting. 

Proses ini membantu memastikan Anda berbicara dengan prospek yang benar-benar potensial, sehingga waktu dan energi tidak terbuang sia-sia.

4. Talk/listen ratio

Selama percakapan berlangsung, penting untuk menjaga rasio bicara dan mendengarkan dengan seimbang, idealnya 45:55. Artinya, Anda lebih banyak mendengarkan. Ini karena prospek cenderung lebih terbuka ketika merasa didengar. Dengan mendengarkan secara aktif dan mencatat poin utama prospek, Anda bisa menangkap detail penting untuk menyusun solusi yang relevan.

5. Penawaran solusi

Setelah memahami kebutuhan prospek, barulah Anda masuk ke tahap penawaran solusi. Pastikan solusi yang Anda sampaikan terasa spesifik dan relevan dengan situasi mereka. Misalnya, “Dari yang Anda ceritakan tentang tantangan dalam mengelola prospek masuk, solusi kami bisa membantu mengotomatisasi proses follow-up.” 

Hindari pendekatan generik. Sebaiknya gunakan contoh dari pengalaman nyata klien serupa untuk menunjukkan bahwa solusi Anda sudah terbukti berhasil.

6. Tindak lanjut

Jangan biarkan panggilan berakhir tanpa rencana tindak lanjut. Tutup percakapan dengan mengarahkan prospek ke langkah konkret berikutnya, seperti “Apakah kita bisa menjadwalkan demo 30 menit untuk membahas ini lebih detail?” 

Konfirmasi waktu, siapa yang akan hadir, dan agenda pertemuan selanjutnya. Menyediakan dua hingga tiga pilihan waktu juga bisa membantu mempermudah penjadwalan.

7. Evaluasi percakapan

Terakhir, luangkan waktu 5-10 menit setelah panggilan untuk mengevaluasi percakapan. Tinjau kembali apa yang berjalan dengan baik, bagian mana yang terasa kurang efektif, dan apakah prospek menunjukkan ketertarikan. 

Jika Anda menggunakan VoIP, dengarkan ulang rekaman panggilan untuk mengidentifikasi area yang bisa diperbaiki. Evaluasi rutin seperti ini sangat penting agar Anda terus berkembang dan menjadi lebih tajam dalam setiap percakapan berikutnya.

Melakukan discovery call tanpa fokus sama seperti menjual tanpa mengetahui siapa yang akan membeli. Dengan menggunakan discovery call checklist, Anda memastikan percakapan terstruktur, tujuan jelas, dan berpotensi untuk ditindaklanjuti. Gabungkan dengan teknik seperti Sandler System dan dukung dengan teknologi MiiTel untuk hasil optimal.

MiiTel Phone adalah platform VoIP berbasis AI yang dibuat untuk memaksimalkan kinerja komunikasi tim Anda. Dengan fitur seperti rekaman dan transkrip otomatis, Anda tidak perlu khawatir melewatkan detail penting dari setiap panggilan. MiiTel juga menyediakan analisis rasio bicara dan mendengarkan, serta insight percakapan yang didukung data, sehingga Anda bisa memahami performa tim secara objektif. Hubungi kami lewat WhatsApp atau jadwalkan demo gratis sekarang!

Isi Data Diri Anda untuk Dapatkan Demo Gratis MiiTel!

free demo miitel

Mari sebarkan inspirasi, bagikan artikel ini sekarang!

Artikel Lainnya