fbpx

MiiTel

9 Tips Close Deal via Telepon, Sales Wajib Tahu!

close deal

Tahukah Anda? 60% calon pelanggan menolak hingga 4 kali sebelum akhirnya setuju untuk closing. Inilah saatnya bagi Anda untuk mengumpulkan kembali semangat dan motivasi untuk segera melakukan close deal via telepon.

Berbeda dengan pertemuan tatap muka, close deal via telepon sering kali menjadi tantangan lebih besar. Anda membutuhkan taktik yang tepat agar bisa menarik perhatian calon pelanggan dan menjaga percakapan tetap hidup hingga mencapai closing yang diinginkan.

Artikel ini mengupas 9 tips close deal via telepon yang dapat Anda pelajari dan coba terapkan untuk mencapai target Anda dengan lebih efektif.

Table of Contents

1. Tinjau Riwayat Telepon Sebelumnya

Meninjau call history Anda dengan calon pelanggan membantu Anda untuk memiliki wawasan mendalam terkait ekspektasi, tantangan, dan tujuan calon pelanggan. Dari seluruh call history tersebut, buatlah checklist yang membantu persiapan Anda sebelum melakukan panggilan:

  • Apakah ini pelanggan inbound atau outbound?
  • Berapa banyak panggilan sales yang telah dilakukan?
  • Apa permasalahan utama yang dihadapi calon pelanggan?
  • Apa kebutuhan dan keinginan calon pelanggan?
  • Apa saja keberatan yang pernah disampaikan sebelumnya?
  • Solusi apa yang dapat Anda tawarkan?
  • Apakah demo produk sudah diberikan?

Menggunakan tool seperti MiiTel Phone, membantu tim Anda menyimpan seluruh call history tim Anda dalam satu dashboard. Mulai dari recording, transkripsi, summary, hingga analisis performa percakapan. Memudahkan Anda untuk mengakses dan mempelajari seluruh percakapan Anda dengan pelanggan. Klik di sini untuk dapatkan demo gratis.

2. Tetapkan Agenda Panggilan Telepon

Menyusun agenda panggilan penting untuk menyederhanakan proses closing Anda. Misalnya, jika calon pelanggan sudah berada di tahap pengambilan keputusan, tetapkan fokus utama panggilan Anda adalah untuk mendapatkan closing, bukan mengulang pengenalan produk. Jika calon pelanggan setuju untuk deal:

  • Jawablah pertanyaan atau kekhawatiran terakhir mereka
  • Jelaskan proses closing secara rinci
  • Mulai proses onboarding setelah kesepakatan ditandatangani.

3. Persiapkan Skenario Jika Menghadapi Hasil Negatif

Saat menelpon calon pelanggan untuk mendapatkan close deal, Anda mungkin menghadapi jawaban seperti “Saya pertimbangkan lagi ya,” “Nanti saya hubungi kembali,” atau “Saya harus menunggu hingga bulan depan.” Respon seperti ini bisa berarti calon pelanggan Anda masih ragu atau memiliki keberatan yang belum teratasi. 

Dalam situasi ini, penting untuk menggali lebih dalam dengan menanyakan apa yang membuat mereka ragu, misalnya dengan bertanya, “Apa ada hal tertentu tentang produk atau layanan kami yang masih Anda pertimbangkan? Saya ingin membantu menjawab keraguan Anda.” Jika mereka memberikan respon positif, Anda bisa mencari tahu hambatan utama mereka dan menawarkan solusi yang tepat. 

Biasanya, keberatan dalam closing berkisar pada tiga hal utama: fitur dan fungsi produk, kecocokan dengan bisnis mereka, serta faktor harga.

Jika Prospek Menolak untuk Closing, lakukan hal berikut:

  • Minta waktu tambahan untuk mengatasi keberatan mereka.
  • Berikan nilai tambah yang lebih berorientasi pada kebutuhan pelanggan.
  • Dapatkan persetujuan untuk mengadakan panggilan penjualan berikutnya.
  • Bagikan studi kasus yang relevan dengan industri mereka untuk memperkuat keyakinan terhadap produk Anda.

 

4. Jika Calon Pelanggan Ragu, Ajukan Pertanyaan

Jika calon pelanggan Anda cenderung pasif dan masih terdengar ragu, coba ajukan pertanyaan yang mendorong calon pelanggan Anda untuk mengambil langkah selanjutnya. Ini bisa membuat mereka lebih terbuka untuk berdiskusi atau langsung setuju. Contoh:

  • Apakah bisa kita jadwalkan demo gratis agar Anda lebih memahami cara kerja produk ini?
  • Apakah ada pertanyaan lain sebelum kita lanjut ke tahap berikutnya?
  • Dari fitur-fitur yang sudah saya perkenalkan, apakah bisa membantu masalah yang Anda hadapi?

Dengan cara ini, Anda bisa mengetahui apakah prospek benar-benar tertarik atau masih butuh diyakinkan lagi.

5. Ciptakan Rasa Urgensi

Terkadang, prospek menunda keputusan hanya karena tidak merasa terburu-buru. Anda bisa mendorong mereka dengan menekankan keterbatasan waktu atau kuota, misalnya:

  • Kami punya diskon khusus yang hanya berlaku sampai besok. Jika Anda tertarik, mari kita proses sekarang.
  • Saat ini tinggal 3 slot tersisa untuk paket ini, dan sudah ada beberapa orang lain yang berminat. Apakah Anda ingin mengamankan slot Anda sekarang?

Membuat prospek merasa ada batasan waktu bisa mendorong mereka mengambil keputusan lebih cepat.

6. Menawarkan Diskon di Menit Terakhir

Prospek sering kali ragu karena menginginkan penawaran lebih baik. Jika mereka tampak masih bimbang, berikan tambahan manfaat untuk membuat mereka semakin yakin:

  • Selain diskon pendaftaran, saya bisa tambahkan 1 bulan gratis jika Anda mendaftar hari ini.
  • Jika Anda menyelesaikan transaksi sebelum besok, saya bisa berikan diskon tambahan 15%.”

Namun, jangan tawarkan bonus ini di awal. Lakukan negosiasi dulu, lalu gunakan ini sebagai penawaran terakhir untuk mengunci kesepakatan.

7. Menawarkan Opsi Alternatif

Jika calon pelanggan merasa produk utama Anda kurang sesuai, tawarkan pilihan lain yang lebih cocok. Ini bisa mencegah mereka menolak penawaran sepenuhnya. Contohnya:

  • Jika paket ini terasa terlalu besar, kami punya opsi yang lebih sederhana dan fleksibel.
  • Kami juga memiliki layanan lain yang mungkin lebih sesuai dengan kebutuhan Anda. Apakah Anda ingin saya jelaskan lebih lanjut?

Dengan memberikan opsi lain, Anda tetap bisa mempertahankan mereka sebagai calon pelanggan.

8. Menegaskan Keunggulan Produk

Jika prospek masih belum siap mengambil keputusan, akhiri panggilan dengan mengingatkan mereka tentang manfaat utama yang mereka dapatkan. Contohnya:

  • Dengan paket ini, Anda mendapatkan harga spesial, layanan pelanggan 24 jam, dan akses ke fitur eksklusif.
  • Kami juga menyediakan panduan dan onboarding gratis agar Anda bisa langsung menggunakan layanan ini dengan mudah.

Menegaskan manfaat di akhir panggilan membantu prospek melihat nilai yang mereka dapatkan, sehingga mereka lebih tertarik untuk segera mengambil keputusan.

9. Lakukan Simulasi Panggilan dengan Tim

Simulasi panggilan atau mock call dapat membantu Anda dan tim mengidentifikasi titik-titik di mana Anda merasa kesulitan saat akan melakukan closing via telepon. Ini sekaligus dapat meningkatkan kesiapan dan rasa percaya diri Anda saat nanti menghadapi situasi nyata. 

Anda juga dapat mempelajari bagaimana strategi dari anggota yang memiliki tingkat closing tinggi dan mendengarkan rekaman panggilan untuk menganalisis cara komunikasi mereka dengan calon pelanggan.

MiiTel Phone mampu menganalisis performa komunikasi tim sales Anda dengan memberikan evaluasi dan rekomendasi untuk meningkatkan performa mereka. Analisis ini meliputi berbagai metrik, seperti:

  • Talk ratio
  • Speech rate
  • Number of overlaps
  • Number of silences
  • Number of rallies
  • Intonation
  • Berbagai metrik lainnya.

Isi Data Diri Anda untuk Dapatkan Demo Gratis MiiTel!

Klaim Free Demo MiiTel

Mari sebarkan inspirasi, bagikan artikel ini sekarang!

Artikel Lainnya