fbpx

MiiTel

SNAP Selling: Metode Cepat dan Efektif untuk Meningkatkan Sales

Table of Contents

Apakah Anda sering mendapatkan penolakan dari calon pelanggan? Atau mungkin merasa frustasi karena target penjualan tak kunjung tercapai?

Mari berkenalan dengan SNAP Selling, sebuah strategi Sales yang efektif untuk meningkatkan kesuksesan penjualan. Ini menjadi metode yang wajib diterapkan untuk membantu Anda dalam menghadapi lanskap bisnis yang semakin kompetitif saat ini.

Apa itu SNAP Selling?

SNAP Selling adalah metode dalam Sales untuk menawarkan produk secara lebih efektif dan cepat kepada para pelanggan yang cenderung sibuk dan tidak memiliki banyak waktu.

SNAP adalah akronim dari empat prinsip utama dalam penjualan: Simple, iNvaluable, Aligned, dan Prioritized. Metode ini dipopulerkan oleh Jill konrath, seorang sales strategist, pembicara, dan juga author dari buku “Selling to Big Companies” dan “SNAP Selling”.

Latar Belakang Metode SNAP Selling

SNAP Selling lahir dari pengalaman pribadi Jill Konrath di awal kariernya dalam dunia Sales. Dirinya seringkali merasa takut gagal dan frustasi karena belum juga menemukan cara yang tepat untuk mendekati pelanggan. Akhirnya, Ia mencoba bereksperimen dengan mengamati berbagai perilaku pembeli untuk menemukan alasan mengapa melakukan penjualan begitu sulit.

Pada dasarnya, banyak Sales Representative saat ini berhadapan dengan calon pelanggan yang mengalami “Frazzled Customer Syndrome”, Ini adalah kondisi di mana pembeli di era modern cenderung tidak sabar, punya banyak tuntutan, dan sangat sibuk. Oleh karena itu, mereka sering kali merasa tidak memiliki waktu untuk mengevaluasi solusi yang ditawarkan oleh para Sales, menghindari hal-hal yang terlihat rumit, beresiko, atau membuang waktu sia-sia. Ini disebabkan oleh pikiran mereka sudah teralihkan oleh berbagai prioritas dan tantangan lainnya. 

Sebagai Sales Representative, Anda perlu benar-benar memahami solusi yang Anda tawarkan dan siap menjawab berbagai pertanyaan dari calon pelanggan yang mungkin merasa buru-buru dan segera ingin mengakhiri pembicaraan. Kemampuan untuk menemukan pain point dan berkomunikasi secara to the point adalah kunci dalam menjalankan metode SNAP Selling.

Dengan SNAP Selling, Anda bisa belajar cara menyederhanakan penawaran Anda, menunjukkan nilai tambah dari produk Anda, menyesuaikan pendekatan Anda dengan kebutuhan pelanggan, dan menentukan prioritas yang tepat. Dengan begitu, Anda akan lebih mudah mendapatkan perhatian dan kepercayaan dari calon pelanggan, serta meningkatkan kesuksesan penjualan Anda.

4 Prinsip Metode SNAP Selling

SNAP Selling adalah metode dalam Sales untuk menawarkan produk secara lebih efektif dan cepat

1. Keep it Simple

Alih-alih menjelaskan secara panjang lebar semua manfaat dari solusi Anda pada calon pelanggan, cobalah untuk menjelaskan produk atau layanan Anda dengan lebih sederhana, ringkas, dan to the point.

Bahkan jika Anda berpikir bahwa calon pelanggan Anda bisa mendapatkan manfaat dari fungsi lain, jika mereka tidak memintanya, maka jangan menjualnya terlebih dahulu.

Fokuslah agar calon pelanggan mau mendengarkan Anda terlebih dahulu dengan cara berkomunikasi yang langsung pada intinya. Buatlah semuanya jelas dan transparan. Sesuaikan rencana promosi, demo, dan layanan pasca penjualan Anda dengan kebutuhan spesifik dari si calon pelanggan.

Tips:

  • Tentukan agenda yang jelas untuk setiap pertemuan.
  • Petakan setiap touchpoint dalam proses penjualan Anda.
  • Pastikan semua konten atau presentasi Anda ringkas dan mudah dipahami.

2. Be Invaluable

Sales Representative perlu untuk menjadi expert dari produk atau layanan yang dijualnya. Ini penting agar Anda dapat menjadi “mitra terpercaya” bagi calon pelanggan Anda. Pastikan juga Anda memiliki value yang menonjol dibandingkan kompetitor Anda. 

Jika Anda berhasil mendapatkan kepercayaan calon pelanggan, besar kemungkinan mereka akan mengikuti panduan dari Anda. Komunikasikan secara ringkas bagaimana nilai dari solusi yang Anda tawarkan dengan masalah yang mereka hadapi dan tidak bisa mereka selesaikan sendiri.

Tips:

  • Hindari penggunaan teknik persuasi yang agresif
  • Gunakan hasil riset yang kredibel dalam proposal Anda untuk menggambarkan kepercayaan diri
  • Demonstrasikan value yang dapat Anda tambahkan.

3. Always Align

Sesuaikan tujuan bisnis Anda dengan apa yang benar-benar dibutuhkan oleh pembeli, apa yang mereka anggap penting, dan apa yang mereka percayai.

Pastikan Anda memahami dengan baik apa yang menjadi prioritas utama bagi mereka dan tetap fokus pada hal-hal tersebut sepanjang proses penjualan.

Jangan memaksakan atau mencoba mengubah prioritas mereka saat ini, bahkan jika Anda merasa bahwa ada hal lain yang sebenarnya penting bagi mereka.

Tips:

  • Luangkan waktu untuk memahami kekhawatiran dan masalah mereka
  • Sesuaikan dan personalisasi solusi Anda dengan setiap klien yang berbeda
  • Pertahankan pendekatan yang berpusat pada pelanggan dalam setiap interaksi.

4. Raise Priorities

Ingatlah bahwa pelanggan seringkali memiliki banyak prioritas yang harus dipertimbangkan, terutama saat mereka merasa lelah atau sibuk. Penting bagi Anda untuk menyesuaikan solusi dan pesan Anda dengan prioritas utama mereka agar dapat menarik perhatian dan relevansi yang dibutuhkan.

Tips:

  • Sampaikan perbaikan yang dapat dibawa oleh solusi Anda
  • Cobalah untuk mengubah prioritas pembeli dengan memanfaatkan peristiwa pemicu seperti perubahan undang-undang, fluktuasi anggaran, akuisisi, IPO, dll.

Contoh Kasus Penggunaan SNAP Selling

Contoh SNAP Selling untuk B2C

Contoh Kasus Penggunaan SNAP Selling seringkali dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, ketika Anda hendak membeli smartphone. Anda mencari smartphone yang memiliki kualitas kamera tinggi karena Anda aktif membuat konten di media sosial.

Bayangkan ada dua merek yang menawarkan produk kepada Anda, yaitu Merek A dan Merek B. Merek A memberikan penjelasan panjang tentang bahan dan komposisi produk mereka, disertai dengan istilah teknis yang rumit.

Di sisi lain, Merek B pertama-tama menanyakan fitur apa yang Anda butuhkan, lalu merekomendasikan produk dengan kamera terbaik untuk aktivitas membuat konten media sosial. Merek B juga siap membantu Anda melakukan tes langsung pada kamera produk mereka.

Kira-kira, merek mana yang lebih meyakinkan Anda? Tentu saja, Anda lebih cenderung memilih Merek B karena mereka langsung memenuhi kebutuhan Anda dengan cara yang jelas dan efektif.

Contoh SNAP Selling untuk B2B

Bayangkan Anda bekerja sebagai sales representative untuk sebuah startup teknologi yang menjual solusi software inovatif.

Dalam menerapkan SNAP Selling, langkah pertama Anda adalah mengidentifikasi masalah utama yang dihadapi oleh calon pelanggan dan menyusun pesan yang singkat untuk langsung mengatasi masalah-masalah tersebut.

Dengan menekankan kemudahan penggunaan dan manfaat investasi dari produk Anda, Anda dapat menarik perhatian dan memperoleh minat dari pendiri startup yang cenderung sibuk.

Sebagai contoh, misalkan solusi perangkat lunak Anda membantu startup dalam menyederhanakan proses komunikasi suara melalui layanan VoIP. Anda melakukan penelitian untuk memahami masalah umum yang sering dihadapi oleh startup dalam mengelola komunikasi suara mereka, seperti biaya tinggi, keterbatasan fitur, atau integrasi yang rumit.

Dengan pemahaman ini, Anda dapat merancang pesan yang menarik yang menunjukkan bagaimana solusi VoIP Anda dapat mengurangi biaya, meningkatkan efisiensi, dan pada akhirnya meningkatkan produktivitas mereka. Selain itu, Anda dapat membagikan cerita sukses dari startup lain yang telah berhasil menggunakan solusi VoIP Anda.

Dengan menampilkan contoh konkret bagaimana produk Anda telah membantu menyelesaikan masalah komunikasi mereka dan memberikan hasil yang positif, Anda membangun kepercayaan dan reputasi yang kuat di mata calon pelanggan. Pendekatan ini tidak hanya menunjukkan nilai produk Anda tetapi juga menjadikan Anda sebagai mitra yang dapat diandalkan dalam ekosistem startup.

Tertarik mengoptimalkan VoIP untuk bisnis Anda? Coba MiiTel sekarang! Klik di sini untuk klaim Free Demo

Mari sebarkan inspirasi, bagikan artikel ini sekarang!

Artikel Terkait

5 Strategi Komunikasi Digital Sales B2B dengan Klien

5 Strategi Komunikasi Digital Sales B2B dengan Klien

voip adalah

5 Tanda Perusahaan Anda Perlu Beralih ke VoIP

Inside Sales: Metode Penjualan Efektif di Era Digital, Pebisnis Wajib Tahu!

Inside Sales: Metode Penjualan Efektif di Era Digital, Pebisnis Wajib Tahu!