5 Metode Meningkatkan Closing Rate (Part 2)

Setelah Anda membaca Teknik Pertanyaan Tertutup, Test Closing, dan The Door-in-the-Face pada artikel sebelumnya, Meningkatkan Closing Rate (Part 1), kini saatnya Anda dan tim Anda mencoba Teknik Emosional dan Silent Closing untuk metode meningkatkan closing rate berikutnya.

1. Gunakan Pertanyaan Tertutup
2. Gunakan Test Closing
3. Teknik Psikologi Door-in-the-Face
4. Emotional Closing
5. Dapatkan “Ya” dengan Silent Closing
   

(4) Emotional Closing

Emotional Closing adalah Teknik meningkatkan keinginginan Customer untuk membeli, dengan cara membicarakan potensi apa yang bisa terjadi setelah pembelian. Emotional Closing atau Emotional Selling meningkatkan closing rate karena proses pengambilan keputusan pada manusia melibatkan emosi. Adalah penting untuk kita mengingat itu dan memprioritaskan emosi Customer pada saat tahap closing.

Contoh Emotional Closing 1:

Anda        : “Setelah membeli mobil, Pak Hadi rencananya mau jalan-jalan kemana dengan keluarga?

Customer: “Anak saya selalu minta jalan-jalan ke Puncak.”

Contoh Emotional Closing 3:

Anda: “Fitur monitoring pada sistem telepon akan membuat Pak Erwin lebih bisa punya kendali pada bisnis.”

Contoh Emotional Closing 3:

Anda: “Dengan kerja sama ini, startup Bu Lisa bisa terus expand.”

Kuncinya adalah membuat mereka membayangkan potensi baik apa yang bisa terjadi jika mereka melakukan deal.

(5) Mendapatkan “Ya” dengan Silent Closing

Silent Closing adalah Teknik di mana Anda berhenti bicara dan tetap diam di saat yang tepat, setelah memberikan pertanyaan yang tepat.

Anda: “Dengan semua benefit ini, kami juga punya free demo. Bagaimana menurut Pak Erwin?”

Customer: “Hmm ….”

Anda: (diam)

Customer: “Jadi kita bisa start dengan free demo, ya? Hmm ….”

Anda: (diam)

Customer: “Sepertinya saya oke start dengan free demo.”

Untuk tips dan trik sebelumnya: Pertanyaan Tertutup, Test Closing, dan The Door-in-the-Face, baca: 5 Metode Meningkatkan Closing Rate (Part 1)