fbpx

MiiTel

6 Penyebab Utama Kegagalan dalam Teknik Closing

Image resolution full and convert to Webp

Table of Contents

Mungkin saja, Anda dan tim sudah membangun hubungan dengan calon pelanggan, memahami kebutuhan mereka, dan menawarkan solusi relevan. Namun, fase closing lah yang menentukan apakah calon pelanggan akan menjadi pelanggan tetap. Untuk meningkatkan peluang kesuksesan, Anda perlu menerapkan teknik closing.

Sayangnya, tidak semua cara closing penjualan dapat memberikan hasil optimal. Ada banyak hal yang bisa membuat strategi Anda kurang efektif, sehingga berisiko merusak potensi penjualan. Maka dari itu, penting bagi Anda untuk memahami penyebab kegagalan dalam teknik closing agar bisa menghindarinya.

Kesalahan Umum dalam Cara Closing Penjualan

Hindari berbagai kesalahan umum closing berikut ini agar Anda dapat meningkatkan peluang terjadinya penjualan:

  • Tidak follow up setelah mencapai kesepakatan

Setelah pelanggan menunjukkan minat terhadap produk Anda atau bahkan menyepakati pembelian, masih banyak bisnis yang justru mendiamkan pelanggan. Mereka berasumsi bahwa pelanggan akan melanjutkan pembelian secara mandiri. Akibatnya, transaksi pun batal terjadi. 

Hindari kesalahan tersebut dengan melakukan follow-up pelanggan secara berkala. Manfaatkan sistem customer relationship management (CRM) untuk memantau langkah pelanggan setelah kesepakatan awal tercapai.

  • Komunikasi yang terlalu bertele-tele

Pada umumnya, pelanggan menginginkan proses penjualan yang efisien. Komunikasi yang kurang fokus atau terlalu panjang dapat membuat mereka merasa bingung atau kehilangan kepercayaan terhadap penjual. Maka dari itu, gunakan komunikasi yang ringkas dan relevan dalam teknik closing. Buatlah skrip yang jelas dan berorientasi pada solusi, tapi tetap fleksibel.

  • Ketidaktahuan tentang product knowledge dan kebutuhan konsumen

Bagaimana pelanggan akan percaya kepada Anda jika Anda gagal memberikan penawaran sesuai kebutuhan mereka? Untuk menghindari kesalahan tersebut, pahami fitur, nilai, dan manfaat dari setiap produk yang dijual. 

Berikan pelatihan mendalam kepada setiap anggota tim tentang produk dan layanan bisnis. Tak kalah penting, ajarkan pula mereka tentang cara mengidentifikasi kebutuhan pelanggan melalui pertanyaan yang tepat. Hasilnya, mereka bisa menerapkan teknik closing dengan tepat.

  • Pendekatan yang agresif

Closing memang merupakan tahap penting dalam penjualan produk. Namun, bukan berarti Anda harus agresif dalam cara closing penjualan. Pendekatan agresif justru hanya akan membuat pelanggan tidak nyaman, sehingga berisiko merusak hubungan yang telah dibangun. Sebagai gantinya, terapkan pendekatan yang persuasif sambil tetap menghargai kebutuhan pelanggan. Berikan waktu kepada mereka untuk mempertimbangkan penawaran Anda.

  • Tidak memberikan tahapan yang jelas bagi pelanggan

Pelanggan umumnya membutuhkan panduan setelah mereka menyepakati pembelian, misalnya seperti proses pembayaran atau pengiriman. Tanpa petunjuk yang jelas, mereka pun akan merasa bingung. Oleh sebab itu, lengkapi teknik closing Anda dengan roadmap yang menjelaskan langkah-langkah konkret setelah pembelian. Kemudian, sampaikan hal tersebut secara transparan kepada pelanggan.

  • Komunikasi dengan orang yang salah 

Kesuksesan teknik closing sangat bergantung pada efektivitas komunikasi antara anggota tim sales dan pelanggan. Dalam hal ini, efektivitas komunikasi tidak hanya dipengaruhi oleh pesan yang jelas, tapi juga kewenangan pihak pelanggan dalam mengambil keputusan.

Jika Anda berbicara dengan personel perusahaan yang tidak punya kewenangan untuk mengambil keputusan, proses closing akan terhambat atau gagal. Untuk itu, identifikasilah decision maker terlebih dulu sejak tahap awal proses penjualan. Tanyakan peran dan tanggung jawab dari perwakilan perusahaan atau pihak yang terlibat.

Selain menghindari berbagai kesalahan umum di atas, Anda juga bisa memaksimalkan cara closing penjualan dengan data dan teknologi. Gunakan solusi berbasis kecerdasan buatan (AI) seperti MiiTel Phone yang mampu menganalisis percakapan Anda dan pelanggan. 

MiiTel Phone akan mendeteksi suara secara otomatis dan menyeluruh, mulai dari speech rate, intonasi, frekuensi, overlapping, hingga emotion recognition. Hasil deteksi suara akan memberikan Anda informasi mendalam tentang pelanggan, sehingga Anda bisa mengevaluasi dan merancang strategi percakapan yang lebih efektif untuk meningkatkan peluang kesuksesan closing.

Tak hanya itu, MiiTel Phone juga dapat membantu tim telesales dan telemarketing untuk merekam dan membuat transkripsi percakapan telepon dengan akurasi hingga 95%. Sehingga, tim Anda bisa melakukan follow-up pelanggan dengan informasi akurat.

Jangan biarkan berbagai kesalahan umum di atas menggagalkan upaya penjualan Anda. Maksimalkan teknik closing dengan solusi berbasis teknologi AI seperti MiiTel Phone. Hubungi tim MiiTel untuk konsultasi gratis, atau langsung saja klik di sini untuk menjadwalkan demo. Buktikan sendiri bagaimana MiiTel mampu meningkatkan peluang keberhasilan closing penjualan Anda!

Isi Data Diri Anda untuk Dapatkan Demo Gratis MiiTel!

Klaim Free Demo MiiTel

Mari sebarkan inspirasi, bagikan artikel ini sekarang!