
Banyak yang mengira, tugas call center hanya sekadar mengangkat telepon dan menjawab pertanyaan pelanggan. Realitanya, call center menghadapi banyak tantangan sehari-hari.
Mulai dari menghadapi volume panggilan yang kadang tidak terprediksi, karakter pelanggan yang beragam, tekanan untuk mencapai target, hingga tuntutan untuk selalu terdengar ramah dan profesional apapun kondisi emosinya.
Tak heran, agent call center kerap merasakan burnout. Jika tidak segera ditangani, ini dapat menjadi masalah besar dalam perusahaan, mengingat call center adalah garda terdepan perusahaan, khususnya dalam menangani keluhan dan masalah pelanggan.
Dalam dunia layanan pelanggan, bersikap profesional sudah menjadi standar mutlak. Namun di balik suara yang terdengar ramah dengan smiling voice, agent call center sering kali harus menahan stres dan emosi. Seiring waktu, tekanan ini berubah menjadi burnout yang berdampak pada performa dan kesehatan mental mereka.
Dampak burnout tidak bisa dibilang ringan, mengingat call center menjadi garda terdepan perusahaan. Mulai dari kualitas komunikasi yang menurun, pelanggan merasa kurang puas atau bahkan kecewa, turnover meningkat, hingga pada akhirnya memengaruhi pendapatan bisnis.
Bahkan, laporan terbaru dari CMP Research menegaskan bahwa stres di call center merupakan salah satu isu prioritas utama bagi para pemimpin contact center.
Call center burnout adalah kondisi kelelahan fisik, emosional, dan mental yang dialami agent call center akibat stres kerja yang terus-menerus tanpa ada penanganan yang tepat.
Penyebabnya beragam, mulai dari target yang tinggi, ekspektasi yang tidak jelas, hingga kurangnya dukungan di tempat kerja.
Menurut ICD-11, burnout biasanya ditandai oleh:
Apakah Anda melihat tanda-tanda ini pada tim Anda?
Burnout pada agent call center dapat disebabkan berbagai faktor, baik yang berhubungan dengan pekerjaan ataupun tidak. Berikut ini beberapa aspek yang dapat memicu burnout pada agent call center dalam lingkungan pekerjaan:
Kurangnya pelatihan adalah akar dari banyak masalah lain. Tanpa kemampuan yang cukup, agent lebih mudah:
Ketika agent harus tampil bagus tapi tidak dibekali keterampilan, muncul stres, kecemasan, hingga imposter syndrome.
Mengapa ini sering terjadi? Karena call center memiliki turnover tinggi. Alhasil, manajer harus terus-menerus melatih orang baru, dan proses pelatihan sering dipercepat. Banyak perusahaan hanya mengandalkan video pelatihan atau membiarkan trainee belajar langsung dari senior yang juga sudah kelebihan beban.
Dengan pelatihan yang tepat, agen lebih percaya diri dan mampu menangani kasus dengan efektif. Dengan pelatihan yang tepat, agent lebih percaya diri dan mampu menangani kasus dengan efektif.
Solusi untuk memperkuat pelatihan:
AI Coaching di MiiTel Phone memberikan evaluasi dan rekomendasi otomatis yang dipersonalisasi untuk setiap agent Anda. Ketahui aspek apa yang sudah bagus dan perlu ditingkatkan tanpa harus mengevaluasi performa secara manual dan subjektif.
Pernah berbicara dengan agent yang terasa seperti robot? Fokusnya hanya pada script, bukan pada solusi. Hal ini sering terjadi karena tekanan pada metrik, terutama Average Handle Time (AHT).
AHT membuat agent:
Agent yang merasa tidak bisa memberikan pelayanan berkualitas akan cepat burnout. Pelanggan pun tetap tidak puas.
Solusi yang lebih seimbang:
Agent yang merasa diberi ruang untuk membantu pelanggan akan lebih engaged dan lebih puas dengan pekerjaannya.
Terjadinya lonjakan panggilan adalah hal normal, namun jika itu terjadi di call center yang memang sejak awal kekurangan staf, situasinya bisa kacau.
Agent yang sebenarnya potensial dan berkinerja baik bisa burnout lebih cepat karena harus bekerja di tengah kekurangan manpower.
Solusi untuk menangani lonjakan panggilan secara sehat:
Agent yang paling berdedikasi pun tetap manusia. Ketika harus menghadapi tekanan kerja + masalah pribadi, burnout makin mudah terjadi.
Cara meningkatkan work-life balance:
Perusahaan terbaik bahkan memberikan benefit tambahan, seperti program kesehatan, PTO (Paid Time Off) fleksibel, dan perlengkapan kerja ergonomis.
Retensi karyawan adalah kunci profitabilitas jangka panjang dan work-life balance adalah fondasinya.
Agent bekerja keras dan ingin dihargai. Namun sering kali pencapaian mereka tidak terlihat, tidak diakui, atau tidak diberi feedback.
Jika berlangsung lama, agent bisa kehilangan motivasi dan merasa “kerja keras saya tidak ada gunanya.”
Solusi praktis:
Agent yang merasa dihargai akan lebih loyal, lebih produktif, dan menjadi inspirasi bagi rekan lainnya.
Budaya kerja buruk sangat cepat memicu burnout. Contohnya:
Dalam budaya seperti ini, agent akan datang bekerja hanya untuk “survive”, bukan berkembang. Agent terbaik pun akan pergi.
Cara membangun budaya sehat:
Budaya yang positif menciptakan layanan pelanggan yang lebih baik dan turnover yang rendah.
Bayangkan agen sedang menghadapi pelanggan yang marah, tetapi sistemnya lambat, data pelanggan tidak lengkap, dan riwayat interaksi tidak tampil. Agen stres, pelanggan tambah marah, waktu penanganan memanjang.
Teknologi usang = frustrasi + burnout + CSAT turun.
Solusi untuk modernisasi call center:
Teknologi yang memadai tidak hanya membantu agen bekerja lebih produktif, tapi juga meningkatkan kepuasan pelanggan.
Perkenalkan MiiTel Phone! VoIP dengan AI Analytics, solusi all-in-one untuk tim Call Center Anda!
Nikmati berbagai kemudahan dengan fitur-fitur canggih di dalamnya:
1. Fitur Panggilan yang Mempermudah Kerja Agent
MiiTel Phone memiliki fitur seperti Whispering (SPV bisa beri arahan tanpa terdengar pelanggan) dan Group Call (SPV bisa langsung masuk bantu agent). Ini membantu agent menangani pelanggan dengan lebih cepat dan percaya diri.
2. Semua Pencatatan Berjalan Otomatis
Tag kategori hasil percakapan, transkripsi, dan ringkasan dibuat secara otomatis. Agent jadi tidak perlu menulis manual atau pindah-pindah aplikasi. Semua data dapat disinkronkan dengan ticketing system agar pekerjaan lebih rapi.
3. Monitoring Mudah + Self-Coaching untuk Agent
SPV bisa memantau aktivitas agent secara real-time dan langsung tahu jika ada agent yang butuh bantuan.
Riwayat panggilan yang tersimpan otomatis membantu agent belajar dari contoh agent terbaik, dibantu AI Coaching yang memberikan evaluasi dan rekomendasi yang dipersonalisasi untuk meningkatkan performa percakapan.
Baca selengkapnya kisah sukses telesales ESB dengan MiiTel di sini atau isi form di bawah untuk konsultasi dan demo gratis!