fbpx

MiiTel

Riset: AI Mampu Tingkatkan Pendapatan Bisnis Hingga 5%

Menurut McKinsey, organisasi yang sepenuhnya mengadopsi AI telah setidaknya berkontribusi pada 20% dari laba sebelum pajak (EBITDA) di tahun 2022. Survei ini dilakukan terhadap 1.684 organisasi di seluruh dunia yang mewakili berbagai industri dan ukuran perusahaan. Ternyata, tidak semua dari mereka telah mengadopsi AI dan tidak semua dari mereka yang telah mengadopsi AI bisa mengklaim hasil yang begitu mengesankan. Tetapi di perusahaan-perusahaan dengan high performer AI, setidaknya berhasil meningkatkan 5% dari keuntungan mereka dengan pemanfaatan AI yang tepat. 

Menurut McKinsey & Company, kecerdasan buatan (AI) saat ini tengah mengalami pertumbuhan yang pesat, sebuah pendapat yang disetujui oleh Forbes yang menempatkan AI sebagai salah satu industri yang tumbuh paling cepat secara global. Forbes memperkirakan compound annual growth rate (CAGR) sebesar 37,3% untuk pasar AI yang akan bertahan hingga akhir dekade ini. Pada saat itu, valuasi kumulatif industri AI diproyeksikan mencapai $1,81 triliun, di mana hal ini tentu memperkuat dampak dan potensi yang dimiliki AI dalam membentuk kembali industri.

Lonjakan adopsi AI ini, yang disorot oleh McKinsey & Company, tidak terbatas pada ranah teknologi saja; ia meluas hingga mencakup berbagai fungsi bisnis, menandai integrasi signifikan AI ke dalam struktur organisasi itu sendiri. Di luar ranah teknologi konvensional, data dari McKinsey & Company mengungkapkan pergeseran yang signifikan dalam penggunaan AI generatif (gen AI), dengan 24% eksekutif tingkat C-level ternyata secara aktif menggunakan gen AI dalam tanggung jawab harian mereka. Wawasan dari Forbes, yang digabungkan dengan data McKinsey, menegaskan komitmen strategis di jajaran tertinggi organisasi, di mana para pengambil keputusan tingkat atas mengakui kemampuan transformasional dari gen AI, menandakan sebuah perubahan dari AI yang hanya berada di tangan para ahli teknis.

Menggali lebih dalam ke temuan McKinsey & Company, dampak strategis dari gen AI ditekankan di berbagai domain bisnis kunci: pemasaran dan penjualan, pengembangan produk dan layanan, serta operasi layanan. Domain-domain ini, bersama dengan pengaruh yang mendominasi dalam rekayasa perangkat lunak, muncul sebagai titik-titik fokus dengan potensi untuk memberikan 75% substansial dari total nilai tahunan yang diperoleh dari kasus penggunaan AI generatif atau gen AI. Wawasan strategis McKinsey, diperkaya oleh prediksi Forbes, menegaskan pentingnya secara strategis menerapkan gen AI dalam fungsi-fungsi di mana ia dapat menghasilkan nilai yang substansial, menekankan kebutuhan akan integrasi yang terarah dan bertujuan. Lantas, bagaimana mereka melakukannya?

Ini Alasan Mengapa Anda Harus Investasi di AI Sebagai Bentuk Transformasi Digital

Ada hal yang menarik dari data yang disampaikan oleh McKinsey terkait penggunaan AI dalam dunia bisnis. Hasil survei tahun 2023 ke 1,684 perusahaan di seluruh dunia, sebagian besar industri masih belum memanfaatkan AI sepenuhnya, atau masih sebatas mencoba saja. Industri dengan pemanfaatan AI terbesar berada pada industri teknologi dan media sebesar 19%. Mengapa data ini penting untuk kita ketahui?

AI generatif adalah jenis kecerdasan buatan yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan atau membuat sesuatu yang baru, seperti gambar, teks, atau suara, berdasarkan pola atau informasi yang telah dipelajari dari data yang ada. Ini berbeda dengan dengan AI konvensional yang bersifat responsif atau reaktif atau memberikan tanggapan terhadap input yang diberikan. Umumnya, teknologi ini sering digunakan dalam aplikasi seperti pembuatan gambar dan musik sintetis, penulisan otomatis, dan pembangkitan konten kreatif lainnya.

Dalam konteks bisnis, AI generatif mampu meningkatkan pendapatan dengan sejumlah cara seperti peningkatan efisiensi. Misalnya, efisiensi penjualan dan pemasaran untuk desain, penulisan konten, analisis pelanggan dan tren, serta personalisasi layanan pelanggan, dalam bentuk chatbot canggih dan prediksi perilaku. Atau di dunia sumber daya manusia, penggunaan gen AI dimanfaatkan untuk rekrutmen, manajemen kinerja, dan optimasi penempatan tenaga kerja.

Menariknya, AI generatif tidak hanya berdampak pada pendapatan dari segi pengurangan biaya saja, namun juga peningkatan performa dari penggunanya. Survei Global McKinsey, menjelaskan bagaimana pemanfaat kecerdasan buatan (AI) untuk hasil bisnis yang optimal menciptakan apa yang disebut sebagai high performer atau sumber daya manusia dengan performa yang tinggi.  Para high performer ini berkontribusi setidaknya 20% dari EBITDA pada tahun 2022 dengan cara memanfaatkan AI generatif (gen AI) maupun AI konvensional ke dalam operasional mereka.

Menurut McKinsey & Company, perusahaan dengan high performer ini memiliki ciri khas dalam pemanfaatan gen AI didalam fungsi bisnisnya. Misalnya, pemanfaatan pada pengembangan produk dan layanan, manajemen risiko, dan rantai pasokan. Berbeda dengan perusahaan yang hanya memanfaatkan gen AI hanya untuk pengurangan biaya saja. Sebaliknya, gen AI dimanfaatkan secara strategis untuk menciptakan bisnis atau sumber pendapatan yang benar-benar baru. Pergeseran strategis ini menempatkan mereka sebagai pelopor dalam meningkatkan nilai penawaran yang ada melalui fitur-fitur AI inovatif.

 

Temuan dari McKinsey & Company mengungkapkan bahwa perusahaan dengan high performer memanfaatkan AI pada beberapa area, terutama dalam implementasi mesin pembelajaran atau machine learning (MLOps). Sekitar 35% dari responden dengan high performer setuju bahwa AI sangat penting dalam hal efisiensi operasional. Survei tersebut menunjukkan untuk membentuk high performer tidak sekadar soal cost efficiency saja, namun juga investasi dalam hal teknis seperti praktik MLOps.

Dengan demikian, cost efficiency dalam rangka meningkatkan pendapatan perusahaan Anda melalui pemanfaatan AI tidaklah cukup. Beberapa narasi seperti penggantian manusia dengan AI dan pemanfaatan tools AI belum cukup untuk memaksimalkan potensinya. Strategi para perusahaan dengan high performer adalah menggeser pandangan bahwa AI bukanlah investasi jangka panjang. Melainkan sebagai investasi ke depan yang bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan dari tenaga kerja di perusahaan Anda. 

Mari sebarkan inspirasi, bagikan artikel ini sekarang!

Artikel Terkait

5 Strategi Komunikasi Digital Sales B2B dengan Klien

5 Strategi Komunikasi Digital Sales B2B dengan Klien

voip adalah

5 Tanda Perusahaan Anda Perlu Beralih ke VoIP

Inside Sales: Metode Penjualan Efektif di Era Digital, Pebisnis Wajib Tahu!

Inside Sales: Metode Penjualan Efektif di Era Digital, Pebisnis Wajib Tahu!