Scarcity Effect atau efek kelangkaan adalah kecenderungan psikologis yang menilai barang langka lebih berharga daripada pilihan yang berlimpah. Dalam dunia penjualan, fenomena kelangkaan dapat dijadikan sebagai teknik untuk meningkatkan permintaan dan penjualan suatu produk dengan menciptakan urgensi atau eksklusivitas dalam penawaran.
Kelangkaan didasarkan pada prinsip bahwa orang cenderung menginginkan hal-hal yang tidak mereka miliki dan sulit diperoleh, baik oleh dirinya atau pun orang lain. Saat memperolehnya dapat memicu emosi positif seperti kebanggaan dan kepuasan.
Atau sebaliknya, menimbulkan emosi negatif seperti takut dan cemas barangnya segera habis dan tidak tersedia lagi. Lalu menyesal saat itu terjadi.
Kedua kutub emosi ini mempengaruhi keputusan pembelian dan mendorong orang untuk bertindak sebelum kesempatan hilang.
Ada tiga cara untuk menerapkan scarcity effect atau efek kelangkaan seperti ini dalam dunia penjualan.
Dengan menunjukkan jumlah produk yang tersedia, penjual dapat membuat calon pelanggan merasa bahwa produk tersebut langka dan terlihat lebih berharga. Keterangan seperti ini meningkatkan motivasi untuk membeli sebelum produk habis. Misalnya, pada platform belanja online, penjual dapat mengaktifkan opsi keterangan seperti “Tinggal 3 lagi”.
Pada platform belanja online, penjual dapat menampilkan pesan seperti, “Penawaran berakhir 2 jam lagi.”
Dengan cara ini efek kelangkaan yang diciptakan bukan hanya pada barangnya. Namun juga pada kelangkaan waktu. Mereka yang membeli barang dengan waktu terbatas akan merasa “berhasil” mendapatkannya. Hal ini dapat meningkatkan nilai yang dirasakan dan kepuasan dengan pembelian.
Dengan menawarkan produk yang hanya tersedia untuk sejumlah orang tertentu penjual dapat membuat calon Pelanggan merasa menjadi bagian dari kelompok khusus. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan dan loyalitas brand.
Buat pembeli bisa merasa, “Produk ini dijual terbatas dan saya adalah salah satu dari sedikit orang yang memilikinya.”
Produk-produk tertentu yang dijual mahal biasa menggunakan efek ini, dengan hanya memproduksi sepuluh buah edisi terbaru dan sejenisnya. Sehingga mereka bisa mengatakan bahwa hanya ada sepuluh item dan mereka adalah salah satunya.
Menciptakan efek kelangkaan merupakan salah satu teknik penjualan yang paling populer karena menggunakan psikologi manusia untuk meningkatkan penjualan. Dengan catatan penjual memberikan informasi yang akurat dan transparan tentang produk atau layanan yang ditawarkan.