Akhir-akhir ini, artificial intelligence (AI) telah menjadi elemen penting dalam berbagai aspek operasional bisnis. Dengan penerapan yang tepat, teknologi ini mampu memberikan banyak manfaat. Salah satunya, dalam cara meningkatkan ROI (Return on Investment). Apalagi, dengan bertambah sengitnya kompetisi bisnis, perusahaan harus bisa meningkatkan efisiensi, mengambil keputusan dengan lebih baik, dan memberikan pengalaman pelanggan yang lebih personal.
Tapi, sebenarnya apa itu AI, dan bagaimanakah Anda bisa memaksimalkan ROI dengan teknologi tersebut? Mari kita pelajari selengkapnya di sini!
AI adalah teknologi yang memungkinkan sistem komputer untuk melakukan tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia. Contohnya, pengenalan suara, analisis data, dan pengambilan keputusan. Dalam bisnis, AI digunakan untuk mengotomasi proses, meningkatkan efisiensi, dan memberikan wawasan berdasarkan data yang tersedia.
Tidak semua AI bekerja dengan cara yang sama. AI memiliki berbagai jenis yang dikategorikan berdasarkan kemampuan, fungsi, dan teknologi yang digunakan.
Jenis AI ini diklasifikasikan berdasarkan tingkat kecerdasan dan kemampuan dalam memproses data serta mengambil keputusan.
Narrow AI merupakan bentuk AI yang paling umum digunakan saat ini. AI ini dirancang untuk melakukan tugas tertentu dengan keahlian tinggi tetapi tanpa kemampuan untuk memahami atau mempelajari tugas lain di luar cakupan yang telah ditentukan. Contoh penerapan Narrow AI meliputi asisten virtual seperti Siri dan Alexa, algoritma pencarian Google, serta sistem rekomendasi pada platform seperti Netflix dan Spotify. Narrow AI bekerja dengan menganalisis pola dan memberikan hasil berdasarkan data yang telah diprogram sebelumnya, tetapi tidak dapat beradaptasi di luar tugas spesifiknya.
AGI atau kecerdasan buatan umum adalah konsep AI yang memiliki kemampuan berpikir, memahami, dan belajar seperti manusia. Berbeda dengan Narrow AI yang hanya mampu menangani tugas spesifik, AGI dapat beradaptasi dan melakukan berbagai tugas dengan tingkat pemahaman yang mendekati manusia. Pengembangan AGI masih menjadi tantangan besar karena memerlukan pemodelan kompleks yang memungkinkan AI berpikir secara mandiri dan kreatif. Jika berhasil dikembangkan, AGI dapat menggantikan manusia dalam berbagai pekerjaan yang memerlukan kecerdasan tinggi.
ASI adalah tahap tertinggi dari AI yang dalam teorinya memiliki kecerdasan yang jauh melebihi manusia. ASI digambarkan mampu mengembangkan sendiri ilmu pengetahuan, menciptakan teknologi baru, dan bahkan memahami serta memodifikasi emosi manusia. Konsep ini masih berada dalam ranah fiksi ilmiah, sering ditampilkan dalam film seperti “Terminator” dan “Her.” Jika berhasil diwujudkan, ASI dapat mengubah peradaban manusia secara drastis, baik dalam aspek positif maupun negatif.
Jenis AI Berdasarkan TeknologiAI juga dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsinya dalam menangani tugas tertentu.
AI ini dirancang untuk memberikan respons cepat terhadap situasi tertentu. Reactive Machine AI tidak memiliki memori atau kemampuan untuk belajar dari pengalaman. Contoh penerapan teknologi ini adalah sistem AI yang digunakan dalam permainan catur, di mana AI dapat menganalisis gerakan lawan dan memberikan respons optimal secara real-time tanpa mempertimbangkan pengalaman sebelumnya.
Berbeda dengan Reactive Machine AI, Limited Memory AI memiliki kemampuan menyimpan data dan belajar dari pengalaman masa lalu. AI ini sering digunakan dalam kendaraan otonom yang membutuhkan data dari sensor untuk mempelajari lingkungan dan mengambil keputusan, seperti mengenali rambu lalu lintas atau menghindari hambatan di jalan. Teknologi ini memanfaatkan deep learning untuk meningkatkan akurasi dalam pengambilan keputusan.
Theory of Mind AI adalah konsep AI yang bertujuan untuk memahami aspek emosional dan sosial manusia. AI ini diharapkan dapat berinteraksi secara lebih alami dengan manusia dengan memahami emosi, niat, dan keinginan mereka. Teknologi ini masih dalam tahap pengembangan dan diharapkan dapat diterapkan di berbagai bidang seperti layanan kesehatan dan interaksi sosial.
Self-Aware AI merupakan tahap paling canggih dalam pengembangan AI di mana mesin memiliki kesadaran diri serta emosi. Teknologi ini masih merupakan konsep teoretis yang belum terwujud, tetapi dalam teori, AI jenis ini dapat berpikir secara mandiri dan memiliki perasaan seperti manusia. Jika berhasil dikembangkan, Self-Aware AI bisa menjadi revolusi terbesar dalam sejarah teknologi.
Klasifikasi ini didasarkan pada teknologi yang digunakan dalam pengembangan AI.
Machine Learning adalah salah satu teknologi AI yang memungkinkan sistem belajar dari data tanpa perlu diprogram secara eksplisit. Algoritma Machine Learning digunakan dalam berbagai aplikasi seperti deteksi penipuan, analisis pasar, dan pengenalan wajah. Dengan semakin banyaknya data yang tersedia, Machine Learning semakin berkembang menjadi lebih akurat dan efisien.
Deep Learning merupakan cabang dari Machine Learning yang menggunakan jaringan saraf tiruan (neural network) yang terdiri dari banyak lapisan untuk mengolah data dalam jumlah besar. Teknologi ini banyak digunakan dalam pengenalan suara, pengolahan gambar, dan pemrosesan bahasa alami (NLP). Contoh penerapan Deep Learning termasuk sistem pengenalan wajah di media sosial dan asisten suara berbasis AI.
NLP memungkinkan komputer memahami, menginterpretasikan, dan merespons bahasa manusia secara alami. Teknologi ini digunakan dalam chatbot, analisis sentimen, dan penerjemahan otomatis seperti Google Translate. NLP terus berkembang dengan adanya model AI canggih seperti GPT yang dapat memahami dan menghasilkan teks dengan kualitas tinggi.
AI dalam bidang robotik memungkinkan mesin melakukan tugas yang biasanya dilakukan oleh manusia, seperti di industri manufaktur dan layanan kesehatan. Robot berbasis AI dapat bekerja dengan presisi tinggi, mengurangi risiko kesalahan manusia, dan meningkatkan produktivitas.
Computer Vision memungkinkan mesin mengenali dan menganalisis objek melalui kamera, seperti yang digunakan dalam sistem pengawasan keamanan, kendaraan otonom, dan teknologi augmented reality (AR). Teknologi ini memanfaatkan algoritma AI untuk memahami lingkungan sekitar secara visual.
Expert Systems dirancang untuk memberikan solusi spesifik berdasarkan data dan aturan yang telah diprogram sebelumnya. AI jenis ini sering digunakan dalam bidang medis untuk mendiagnosis penyakit atau dalam bidang keuangan untuk memberikan rekomendasi investasi.
Setelah mengetahui apa itu AI, bagaimanakah Anda bisa meningkatkan ROI dengan teknologi kecerdasan buatan? Mudahnya, Anda dapat menerapkan tips berikut:
Banyak tugas dalam bisnis yang bersifat berulang dan memakan waktu, seperti entri data, pengelolaan inventaris, atau pengiriman email. Dengan mengidentifikasi tugas-tugas ini, Anda bisa memanfaatkan AI untuk mengotomasi proses tersebut.
Contohnya, Anda dapat menggunakan chatbot berbasis AI untuk menjawab pertanyaan pelanggan secara otomatis. Hasilnya, Anda bisa mengurangi beban kerja tim customer service dan memberi mereka lebih banyak waktu untuk fokus pada tugas yang lebih kompleks.
AI dapat membantu Anda menemukan dan memperbaiki alur kerja yang kurang efisien. Sebagai langkah awal, fokuslah pada satu aspek operasi bisnis, seperti manajemen stok atau proses produksi.
Misalnya, menggunakan AI dalam manajemen rantai pasok dapat membantu memprediksi kebutuhan stok berdasarkan pola permintaan, sehingga mengurangi biaya penyimpanan dan risiko kehabisan stok. Dengan alur kerja yang lebih efisien, ROI bisnis Anda akan meningkat secara signifikan.
Data adalah bahan bakar AI. Jadi, pastikan Anda mengumpulkan data yang akurat, relevan, dan berkualitas tinggi. Sebab, data yang buruk akan menghasilkan analisis yang salah, sehingga mengurangi efektivitas AI dalam memberikan solusi. Untuk memastikan kualitas data, Anda dapat menggunakan alat berbasis AI yang mampu membersihkan dan memverifikasi data secara otomatis.
Bicara apa itu AI, pastinya sangat lekat dengan analisis prediktif. Ini adalah salah satu kemampuan utama AI yang dapat membantu bisnis dalam merencanakan strategi ke depan. Dengan menganalisis data historis, AI mampu memprediksi tren pasar, perilaku pelanggan, atau kebutuhan inventaris. Sebagai contoh, perusahaan retail dapat menggunakan analisis prediktif untuk menentukan produk apa yang paling banyak diminati pada musim tertentu, sehingga bisa mempersiapkan stok dengan lebih baik.
AI memungkinkan Anda untuk memahami preferensi pelanggan secara lebih mendalam dan memberikan rekomendasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Misalnya, platform e-commerce dapat menggunakan AI untuk menampilkan produk yang relevan berdasarkan riwayat pencarian atau pembelian pelanggan. Dengan memberikan pengalaman yang lebih personal, Anda dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan mendorong mereka untuk kembali membeli. Pada akhirnya, ini akan meningkatkan ROI.
Penerapan AI dalam bisnis membutuhkan evaluasi yang rutin. Pastikan Anda secara berkala mengukur ROI dari investasi AI yang telah dilakukan. Identifikasi area yang masih bisa diperbaiki dan terus lakukan penyesuaian berdasarkan hasil evaluasi tersebut. Dengan pendekatan yang iteratif ini, Anda dapat memastikan bahwa AI selalu memberikan nilai tambah bagi bisnis Anda.
Jadi, apa itu AI? Ini merupakan teknologi yang bisa mengotomasi tugas berulang berdasarkan hasil pelatihan dan data. Anda pun bisa menggunakannya untuk berbagai keperluan dalam bisnis, termasuk untuk cara meningkatkan ROI. Lantas, apa contoh software yang menggunakan teknologi ini? MiiTel Phone adalah salah satunya.
MiiTel Phone memiliki teknologi AI canggih untuk mengetahui waktu terbaik untuk melakukan panggilan agar Anda lebih berpeluang mencetak penjualan, serta merekam performa setiap agen secara real-time.
Dengan begitu, Anda bisa memberikan pelatihan yang lebih baik dan semakin memaksimalkan ROI. Selain itu, Anda juga bisa mengintegrasikan MiiTel Phone dengan berbagai CRM populer untuk kemudahan alur kerja serta evaluasi performa kinerja. Tertarik? Anda bisa menjadwalkan demo gratis melalui formulir ini atau menghubungi kami melalui WhatsApp!