Pernahkah Anda merasa kesulitan dalam meyakinkan calon pelanggan, meskipun sudah menjelaskan produk atau layanan dengan detail?
Faktanya, menjadi sales bukan hanya soal berbicara atau menjelaskan, tetapi juga tentang seni memengaruhi dan meyakinkan. Di sinilah teknik persuasi berperan penting.
Artikel ini akan mengupas 7 teknik persuasi yang terbukti efektif membantu Anda membangun kepercayaan, memikat perhatian calon pelanggan, dan meningkatkan peluang closing.
Pada dasarnya, calon pelanggan tidak suka diburu-buru untuk melakukan pembelian. Terlebih jika Anda menjual sesuatu yang bernilai besar atau bersifat jangka panjang.
Teknik persuasi ask for future commitment berfokus untuk meminta komitmen pelanggan di kemudian hari, daripada memaksa mereka untuk membuat keputusan pembelian segera.
Teknik ini memanfaatkan kecenderungan psikologis manusia yang lebih nyaman untuk berkomitmen pada sesuatu yang terjadi di masa depan dibandingkan dengan keputusan yang harus diambil saat itu juga.
Contoh sederhananya, umumnya orang akan lebih setuju berkomitmen dengan mengatakan “Saya akan mulai diet minggu depan” daripada “Saya akan mulai diet hari ini.”
Pada komunikasi sales, Anda dapat mengatakan:
Bagaimana kalau kita jadwalkan demo produk lebih mendalam bulan depan setelah Anda berdiskusi dengan tim? Ini memberi Anda waktu untuk memastikan solusi kami sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda.
Teknik persuasi Social Proof dapat Anda gunakan untuk membujuk orang agar melakukan tindakan segera dengan mengatakan mayoritas orang juga melakukan hal tersebut.
Fenomena sederhananya, saat kita melihat sebuah toko yang ramai, kita jadi tertarik dan ingin mencoba membeli juga. Atau jika Anda diberitahu bahwa MiiTel adalah sistem telepon VoIP berbasis AI yang paling banyak digunakan oleh perusahaan di Indonesia, Anda akan cenderung menggunakannya juga.
Contoh untuk konteks sales:
The Labor Illusion adalah salah teknik persuasi yang digunakan Steve Jobs untuk membangun kepercayaan pelanggan terhadap produk Apple. Teknik ini dilakukan dengan menekankan kerja keras di balik sebuah produk yang dijual.
Teknik ini didorong oleh kecenderungan manusia untuk lebih menghargai suatu produk ketika melihat usaha dan kerja keras yang dilakukan untuk produk tersebut.
Contoh dalam konteks sales, Anda dapat mengatakan:
Proses produksi kami melibatkan lebih dari 15 tahap pengujian kualitas yang ketat, serta 3 bulan market research untuk memastikan produk ini benar-benar sesuai dengan kebutuhan Anda.
Halo Effect adalah teknik persuasi dengan menghubungkan produk Anda dengan hal-hal yang sudah memiliki citra positif. Melalui asosiasi ini, pelanggan akan cenderung percaya, menghargai, dan membeli produk Anda.
Cara menggunakan teknik ini, Anda dapat menghubungkan produk Anda dengan tokoh, brand, penghargaan, atau hal lainnya yang memiliki nilai reputasi, prestise, atau nilai positif sehingga dapat lebih meyakinkan pelanggan.
Contoh:
Distinctiveness adalah teknik persuasi dengan cara menarik perhatian dan membuat produk atau layanan Anda lebih mudah diingat dengan menonjolkan elemen yang unik dibandingkan kompetitor.
Teknik ini didasarkan pada Von Restorff Effect, sebuah prinsip psikologi yang menjelaskan bahwa hal-hal yang berbeda atau mencolok lebih mudah diingat dibandingkan yang terlihat seragam atau biasa saja.
Contoh:
The Power of Three adalah teknik persuasi menarik dibahas oleh Susannah Jacobs dari The New York Times.
Teknik ini menekankan pentingnya untuk meyakinkan seseorang cukup dengan menyebutkan tiga klaim keunggulan produk.
Menurutnya, “tiga klaim dapat meyakinkan, tetapi empat (atau lebih) justru dapat memicu rasa skeptis dan membalikkan kesan positif yang awalnya terbentuk.”
Contoh dalam konteks sales, Anda dapat mengatakan:
Layanan pengantaran kami adalah yang tercepat, teraman, dan terpercaya di Indonesia.
Prinsip Reciprocity atau timbal balik dalam persuasi ini dicetuskan oleh Cialdini tahun 1948 dalam bukunya yang berjudul Influence: The Psychology of Persuasion.
Teknik ini didasari oleh sifat manusia yang cenderung merasa wajib untuk membalas kebaikan dan memperlakukan orang lain sebagaimana mereka diperlakukan.
Contoh:
Terima kasih telah berbelanja di toko kami. Berikut kami berikan voucher diskon 30% untuk pembelian berikutnya. Silahkan datang lagi kapan saja!
Teknik persuasi yang efektif membutuhkan komunikasi yang terarah dan berbasis data. MiiTel membantu Anda menganalisis percakapan, memahami kebutuhan pelanggan, dan meningkatkan peluang closing dengan insight yang akurat.
Analisis setiap percakapan telepon dan meeting tim sales Anda dengan MiiTel dan pelajari teknik persuasi mana yang sering membawa Anda mendapatkan konversi!