Cold calling business development kerap menghadapi tantangan seperti penolakan, nada bicara yang kurang meyakinkan, dan skrip yang kaku. Kurangnya pemahaman atas kebutuhan prospek serta kesulitan membangun hubungan cepat juga jadi hambatan. Karenanya, penting menerapkan tips yang tepat agar setiap panggilan lebih efektif dan berpeluang menghasilkan konversi. Mari simak di sini!
Sebelum panggilan, riset mengenai prospek dan tantangan yang dihadapi sangat penting. Misalnya, jika prospek di industri retail menghadapi masalah stok barang yang tidak efisien, tawarkan solusi manajemen inventaris yang relevan. Ini membuat percakapan lebih personal, fokus pada kebutuhan mereka, dan membangun koneksi lebih cepat.
Penggunaan pertanyaan terbuka dalam percakapan sangat penting karena mendorong prospek untuk berbicara lebih banyak mengenai kebutuhan dan tantangan yang mereka alami. Pertanyaan semacam ini membuka ruang diskusi yang lebih luas dan mendalam, sehingga informasi yang diperoleh bisa dimanfaatkan untuk menawarkan solusi yang lebih relevan.
Selain itu, pendekatan ini menciptakan kesan bahwa lawan bicara benar-benar didengarkan dan dihargai. Ini membangun hubungan yang lebih kuat dan meningkatkan peluang keberhasilan dalam proses cold calling.
Baca juga: 6 Contoh Strategi Pemasaran B2B yang Efektif
Sebelum menawarkan solusi atau melanjutkan percakapan, penting untuk meminta izin terlebih dahulu. Hal ini menunjukkan kesopanan dan penghargaan terhadap waktu prospek.
Panggilan telepon bisa mengganggu, jadi memberi mereka kesempatan untuk mengontrol percakapan dengan bertanya apakah mereka memiliki waktu untuk berbicara sangat krusial. Jika prospek mengatakan tidak, memberikan opsi waktu lain untuk melanjutkan percakapan menunjukkan penghormatan terhadap keputusan mereka tanpa memaksakan situasi.
Setelah memahami kebutuhan prospek, fokuslah pada bagaimana produk atau layanan dapat menyelesaikan masalah mereka, bukan hanya fitur produk. Sampaikan manfaat yang diterima dengan jelas dan singkat, tanpa berlarut-larut.
Misalnya, untuk perangkat lunak manajemen proyek, katakan, “Produk kami membantu tim mengelola proyek lebih efisien, mengurangi kesalahan, dan mempercepat tenggat waktu.” Ini membuat percakapan lebih relevan dan langsung pada inti kebutuhan prospek.
Penolakan adalah hal yang wajar dalam cold calling. Cara meresponsnya dapat memengaruhi kelanjutan percakapan. Siapkan jawaban yang baik dan tetap positif. Jika prospek menolak, coba tanyakan alasannya untuk mengidentifikasi kemungkinan kesalahpahaman atau solusi lain yang lebih sesuai. Ini memberi peluang untuk merespons secara bijaksana dan membuka kemungkinan percakapan lebih lanjut.
Nada bicara sangat memengaruhi penerimaan pesan dalam percakapan telepon. Sebab, suara dapat menyampaikan sikap dan niat yang tidak terlihat secara langsung.
Penting untuk berbicara dengan nada yang ramah, percaya diri, dan tidak terburu-buru, agar prospek merasa nyaman dan terbuka. Penggunaan nada suara yang hangat dan jelas akan menciptakan kesan positif, sementara berbicara terlalu cepat atau datar bisa membuat prospek merasa percakapan tidak dipersiapkan dengan baik atau tidak penting.
Cold calling adalah keterampilan yang dapat ditingkatkan melalui latihan berkelanjutan. Latih tim secara rutin agar mereka dapat menghadapi berbagai situasi dengan percaya diri dan profesional. Latihan ini bisa berupa role-playing atau simulasi panggilan yang memungkinkan anggota tim untuk berlatih berbicara dengan prospek dalam suasana yang lebih aman dan terkontrol.
Dengan latihan yang cukup, tim akan lebih siap dalam menghadapi penolakan, mengajukan pertanyaan yang tepat, dan merespons prospek dengan cara yang lebih efektif. Hal ini akan meningkatkan hasil dari setiap panggilan.
MiiTel Phone, sistem VoIP berbasis AI, bisa mengubah panggilan bisnis menjadi data strategis. Fitur analisis suaranya otomatis mendeteksi intonasi, kecepatan bicara, dan emosi lawan bicara, membantu tim sales mengevaluasi performa dan menentukan waktu terbaik untuk panggilan. Fitur auto recording dan transkripsi voice-to-text memungkinkan akses cepat dan akurat terhadap percakapan melalui dashboard terpadu.
MiiTel mendukung efisiensi kerja dengan integrasi ke platform seperti Google Meet, Zoom, Microsoft Teams, dan CRM, memungkinkan panggilan langsung dari laptop atau smartphone tanpa perangkat tambahan. Dengan fitur seperti IVR, call monitoring, call whispering, dan sistem keamanan bersertifikasi, MiiTel memastikan proses salescall berjalan aman, fleksibel, dan terukur, serta membantu melatih tim, mengevaluasi cold calling, dan meningkatkan konversi bisnis.
Cold calling business development sering menghadirkan tantangan seperti penolakan dan nada bicara yang kurang meyakinkan. MiiTel meningkatkan efektivitas panggilan dengan analisis suara otomatis, transkripsi akurat, dan pelatihan real-time berbasis data. Teknologi ini membantu tim melakukan evaluasi dan meningkatkan konversi. Klaim demo gratis atau hubungi kami via WhatsApp sekarang!