fbpx

MiiTel

7 Metrik Penting yang Perlu Anda Ukur di Sistem CRM

metrik CRM

Mengelola hubungan pelanggan dengan sistem CRM (Customer Relationship Management) tidak hanya berkaitan dengan mengumpulkan data. Justru, Anda juga perlu memantau dan mengevaluasi metrik atau Key Performance Indicators (KPI) yang tepat.

Dengan evaluasi rutin terhadap KPI utama dalam sistem CRM, Anda dapat memastikan bisnis berjalan sesuai rencana dan mencapai hasil yang optimal. Lantas, KPI mana yang sebaiknya Anda perhatikan? Sebagai batu loncatan, Anda bisa mulai dengan ketujuh metrik penting berikut:

1. Average Sales Value

Average Sales Value (ASV) mengukur nilai rata-rata dari setiap transaksi penjualan yang berhasil dilakukan. Ini adalah indikator penting yang menunjukkan seberapa banyak pendapatan yang dihasilkan dari setiap transaksi. 

Memantau ASV di sistem CRM dapat membantu Anda memahami produk atau layanan mana yang memberikan kontribusi terbesar terhadap pendapatan. Jika ASV terlalu rendah, Anda bisa mengevaluasi strategi upselling atau cross-selling, atau bahkan meninjau kembali harga produk dan layanan Anda. Dengan demikian, Anda berpotensi meningkatkan profitabilitas tanpa harus menarik lebih banyak pelanggan.

2. Customer Acquisition Cost

Customer Acquisition Cost (CAC) adalah metrik yang menunjukkan berapa banyak biaya yang dibutuhkan untuk mendapatkan satu pelanggan baru. Terutama, dari segi biaya pemasaran, iklan, penjualan, dan aktivitas lain yang terkait dengan akuisisi pelanggan. 

Mengukur CAC sangat penting karena ini akan menunjukkan apakah strategi pemasaran Anda efisien atau justru memboroskan anggaran. Jika biaya akuisisi pelanggan terlalu tinggi dibandingkan dengan nilai pelanggan yang dihasilkan, Anda mungkin perlu menyesuaikan strategi pemasaran atau menargetkan audiens yang lebih relevan.

3. Customer Lifetime Value

Customer Lifetime Value (CLV) adalah estimasi total pendapatan yang dapat dihasilkan dari seorang pelanggan selama mereka berinteraksi dengan bisnis Anda. CLV yang tinggi menunjukkan bahwa pelanggan setia dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pendapatan jangka panjang perusahaan. 

Dengan mengukur CLV, Anda dapat memahami nilai pelanggan dalam jangka panjang dan merencanakan strategi retensi yang lebih baik. Selain itu, CLV yang tinggi biasanya mengimbangi CAC yang tinggi, sehingga bisnis Anda akan lebih untung.

4. Sales Conversion Rate

Sales Conversion Rate mengukur persentase prospek yang berhasil dikonversi menjadi pelanggan. Ini  merupakan salah satu KPI sistem CRM yang paling penting karena bisa menunjukkan seberapa baik tim penjualan Anda dapat mengubah peluang menjadi transaksi. 

Tingkat konversi yang rendah bisa menjadi indikasi bahwa ada masalah dalam proses penjualan, seperti kurangnya pelatihan untuk tim penjualan, atau adanya kendala dalam customer journey. Dengan memperbaiki titik lemah dalam proses konversi, Anda bisa meningkatkan pendapatan tanpa harus memperluas basis prospek secara signifikan.

5. Churn Rate

Churn Rate adalah metrik yang mengukur persentase pelanggan yang berhenti menggunakan produk atau layanan Anda dalam periode waktu tertentu. Angka yang tinggi merupakan tanda peringatan bahwa ada masalah dengan produk, layanan, atau pengalaman pelanggan Anda. 

Mengapa ini penting? Jika Anda memantau churn rate secara berkala di sistem CRM, Anda bisa dengan cepat mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan pelanggan pergi dan merancang strategi untuk mengurangi churn. Misalnya, Anda bisa meningkatkan dukungan pelanggan, memperbaiki masalah produk, atau menawarkan insentif retensi.

6. Net Promoter Score

Net Promoter Score (NPS) mengukur sejauh mana pelanggan Anda bersedia merekomendasikan produk atau layanan kepada orang lain. Dengan kata lain, ini adalah indikator kepercayaan dan kepuasan pelanggan. Sebab, pelanggan yang puas lebih cenderung memberikan rekomendasi, sehingga biaya akuisisi pelanggan lebih hemat. Selain itu, Anda bisa meningkatkan pendapatan melalui referensi.

7. Lead Response Time

Sesuai namanya, Lead Response Time memperhatikan seberapa cepat tim penjualan Anda merespons prospek baru yang masuk. Semakin cepat Anda menanggapi prospek, semakin tinggi peluang untuk mengonversi mereka menjadi pelanggan. 

Sebaliknya, waktu respons yang lambat dapat menyebabkan prospek kehilangan minat atau beralih ke pesaing. Oleh karena itu, memantau metrik ini sangat penting untuk meningkatkan efisiensi tim penjualan dan menjaga engagement.

Untuk mempermudah monitoring dan evaluasi KPI, sebaiknya menggunakan teknologi yang tepat bagi sistem CRM Anda. Misalnya, Anda bisa menggunakan Miitel Phone saat berinteraksi dengan pelanggan atau calon klien. 

Sebab, Miitel Phone menyediakan sejumlah teknologi berbasis AI yang canggih untuk mempermudah komunikasi. Contohnya, alat untuk membuat transkrip panggilan secara otomatis, menganalisis emosi pelanggan dari suara mereka, dan melacak KPI, khususnya untuk aktivitas call

Selain itu, Anda dapat memperoleh semua data tersebut secara mudah dari satu dashboard terpadu untuk mempermudah pelatihan dan analisis pengambilan keputusan. Tertarik? Anda dapat menghubungi kami melalui WhatsApp untuk informasi lebih lanjut atau mencoba demo gratis dengan mengisi formulir berikut!

Table of Contents

Mari sebarkan inspirasi, bagikan artikel ini sekarang!

Artikel Terkait

5 Strategi Komunikasi Digital Sales B2B dengan Klien

5 Strategi Komunikasi Digital Sales B2B dengan Klien

voip adalah

5 Tanda Perusahaan Anda Perlu Beralih ke VoIP

tingkatkan performa sales

Mengenal Revenue Optimization Flow (ROF), Strategi Transformasi Sales untuk Bisnis